Tangani Mabuk Dalam Perjalanan Wisata

mabuk dalam perjalanan wisata
Mabuk bisa diartikan sebagai salah satu penyakit vertigo yang memiliki gejala spesifik seperti mual dan muntah disertai kepala terasa pusing dan berkeringat dingin. Ini terjadi ketika sistem keseimbangan tubuh (di dalamnya terdapat sistem saraf, matam telinga, dan jaringan lainnya) terganggu.

Maksud hati ingin bersenang-senang, tetapi kepala serasa berputar-putar, keringat dingin muncul, dan perut mual kemudian muntah. Inilah beberapa tanda saat seseorang mengalami dalam perjalanan. Pemicunya beragam, mulai kondisi badan yang kurang fit hingga medan jalan yang tidak rata atau naik turun.

Mabuk kerap terjadi ketika seseorang melakukan perjalanan panjang. Misalnya, berwisata ke luar kota. Perjalanan menuju lokasi wisata yang memiliki akses jalan halus atau rata dan topografi datar tentu tidak menjadi masalah. Namun, ketika melintasi area perbukitan atau jalan yang belum diaspal untuk mencapai obyek wisata, terkadang perut terasa mual, kepala pusing, dan muntah.

Biasanya, cara mencegah mabuk adalah mengkonsumsi obat anti mabuk sebelum melakukan perjalanan. Namun, beberapa langkah pencegahan lain bisa dilakukan. Salah satunya, mengisi perut sebelum melakukan perjalanan dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan. Namun, hindarilah makanan yang dapat memproduksi asam lambung berlebihan atau berlemak tinggi. Konsumsi sayur dan buah disarankan.

Hindarilah rasa takut, tegang dan gelisah. Perasaan ketakutan akan mabuk atau perjalanan yang tidak menyenangkan bisa membuat area perut kaku. Untuk itu disarankan agar seseorang bersikap santai dan tenang saat melakukan perjalanan.

Pilihlah tempat duduk yang nyaman dan minim guncangan. Misalnya saat menumpang dalam mobil. Sebaiknya duduklah pada bagian depan atau hindari area tempat duduk tempat duduk diatas roda belakang persis. Duduk pada bagian depan akan meminimalkan guncangan dan suasana pemandangan perjalanan akan membantu mengusir rasa gelisah.

Ketika rasa pusing dan mual menyerang, sebaiknya tepikan kendaraan (jika berkendara dengan mobil). Turunlah dari kendaraan dan berjalan-jalanlah di sekeliling kendaraan sambil menghirup udara segar. Cara ini dapat membantu mengusir rasa pusing dan mengurangi mual.

Jika ingin muntah, carilah toilet di rest area atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Apabila rasa mual tidak dapat ditahan, anda bisa muntah di kamar kecil. Agar rasa mual berkurang, usai muntah, berkumur-kumurlah dengan air putih. Biasanya, banyak orang menggunakan minyak kayu putih atau jahe tumbuk untuk menangani mabuk. Anda bisa mengaplikasikan bahan ini sambil beristirahat sejenak.

Beberapa orang mudah mabuk akibat suhu udara dalam mobil terlalu dingin, terlalu panas, atau parfum mobil terlalu menyengat. Jadi, sebagai antisipasi, anda bisa mengatur sirkulasi dan pengaturan suhu yang pas dalam mobil. Sebagai alternatif parfum mobil buatan. Anda bisa juga menggunakan parfum mobil alami yang berbau rempah atau beraroma segar.

Agar berkendara lebih nyaman pasanglah musik dalam volume yang pas. Pilihlah pula musik-musik favorit yang akan mengiringi perjalanan Anda. Namun, hindarilah aktifitas yang bisa memicu kepala bertambah pusing. Misalnya, membaca dalam perjalanan atau menonton televisi dalam mobil ketika mobil tengah dipacu melintasi jalan yang bergelombang.

Jika perjalanan cukup panjang, hindarilah berkendara tanpa henti. Beristirahatlah 2-3 jam sekali. Keluarlah dari kendaraan untuk melakukan peregangan ringan dan memperlancar peredaran darah. Cara ini dapat membantu mengurangi mabuk dan meredakan rasa lelah.

Sumber: Harian Kompas terbit tanggal 23 September 2014

0 Response to "Tangani Mabuk Dalam Perjalanan Wisata "

Post a Comment

MAAF KOMENTAR SPAM KAMI HAPUS