Kursi di Bioskop 4 Dimensi |
Kalau dirunut ke belakang, jenis tontonan film saat ini mengalami perkembangan cukup pesat. Di era kepemimpinan Presiden Soeharto pada pertengahan tahun 80-an, ketika saya masih kanak-kanak hanya familiar dengan film layar tancap atau misbar (gerimis bubar ). Gratis, tidak berbayar. Yang ujung-ujungnya sering dititipi pesan layanan masyarakat: Keluarga Berencana. Sedangkan film yang ditayangkan di televisi paling populer saat itu adalah boneka Unyil dan sesekali film-film kartun; atau karakter superhero seperti Gaban, yaitu film produksi Jepang yang dikenal oleh anak-anak lewat kaset video. Sementara anak zaman sekarang sangat fasih bercerita tentang film-film modern berjenis animasi, yang tentu saja kecanggihan tekniknya lebih jos dari film kartun. Anak laki-laki saya yang dulu ga peduli sewaktu diajak nonton cinema 3 dimensi, seusai nonton film 4 dimensi tak mau kalah, riuh memberi komentar. Umurnya yang sudah bertambah, membuat dia mulai bisa mencerna perbedaan film animasi 3 dimensi dengan film biasa. "Kursinya goyang-goyang seperti kita terbang beneran" penuh antusias dia bercerita pada teman-temannya setiba di rumah. Nampaknya dia cukup berhasil mempengaruhi kawan sepermainannya. Terbukti hari berikutnya, dia merengek minta nonton lagi ... nggak sendiri tentunya, ngajak teman-temannya! loh ...?
Pada pemutaran perdana, Sawahlunto Cinema 4 Dimensi menayangkan 2 judul film yaitu Haunted Mine dan Jett and Jin. Animo masyarakat terhadap adanya Cinema 4 Dimensi terlihat pada antrian panjang di depan pintu masuk. Pada salah satu adegan film Haunted mine, seekor ular keluar dari sebuah kotak dan dengan sigap mendekati tempat duduk penonton. Begitu sampai di depan mata, dengan gerakan cepat si ular membuka mulut seakan siap memangsa. Sontak penonton kompak berteriak histeris. Sensasi lainnya pada film tersebut, ketika kursi seolah-olah berubah menjadi kereta yang membawa penonton masuk ke lorong-lorong dengan rel berliku. Di sinilah letak kelebihan bioskop 4 dimensi, ketika kursi ikut bergoyang mengikuti alur rel yang membuat fantasi penonton seperti nyata. Jantungpun berdegup kencang, sewaktu muncul batu besar yang menggelinding menuju kereta. Otomatis kereta menghindar mundur, berpacu kecepatan dengan batu. Meski tidak seseru Haunted Mine, film Jett and Jin cukup lumayan dijadikan tontonan bagi anak-anak. Adegan petualangannya adalah saat penonton dibawa terbang menuju gedung-gedung pencakar langit untuk waktu yang cukup lama, kemudian secara mendadak meluncur dengan kecepatan tinggi, terhempas ke jalan raya.
Tiket seharga Rp 17.000 (promo) dan dijual pada harga normal adalah Rp 20.000/orang, dengan kapasitas tampung 32 kursi sekali putar. Jam tayang dimulai pada pukul 10.00 - 22.00 WIB. Beberapa penonton yang memiliki riwayat penyakit jantung, anak-anak di bawah umur 7 tahun ataupun wanita hamil disarankan tidak menonton film 4 dimensi. Jika anda tidak pada kondisi tersebut, tunggu apalagi? Let's go to Sawahlunto Cinema 4 Dimensi, dan buktikan serunya petualangan berfantasi dihipnotis 3 dimensi ...
0 Response to "Sawahlunto Cinema 4 Dimensi"
Post a Comment
MAAF KOMENTAR SPAM KAMI HAPUS