Begitu mendengar kabar,dengan cepat saya menghubungi beberapa petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat dan Dokter Hewan yang ada di Taman Satwa Kandi. Sayangnya, tak satupun diangkat oleh mereka, mungkin karena malam sudah cukup larut atau mereka lagi sibuk merayakan tahun baru. Saya mencoba menghubungi Asisten Dokter Hewan "Ike Pramestika" untuk menanyakan persediaan obat bius di klinik. Setelah memastikan adanya ketersediaan obat bius, saya menutup telepon. Dari sekian yang saya hubungi, hanya Asisten Dokter hewan yang sepertinya tidak sibuk, sehingga cepat mengangkat telpon saya
Paginya, saya mencoba untuk menghubungi lagi beberapa petugas BKSDA. Karena pada saat itu hari libur, banyak petugas yang tidak berada di tempat, pada akhirnya disepakati bahwa Tim dari BKSDA yang akan menangkap Beruang Madu diterjunkan pada hari rabu tanggal 2 Januari 2013. Namun, sepanjang Selasa siang, tidak ada lagi berita mengenai keberadaan Beruang Madu. Sempat kepikir kalau Beruang Madu tersebut mungkin sudah pergi menjauh dari pemukiman penduduk dan kembali ke hutan.
Ternyata itu hanyalah harapan saya, karena pada hari Rabu, 2 Januari 2013 saat lagi sibuk beraktivitas di Taman Satwa Kandi untuk mempersiapkan operasional; Bapak Hariyanto telpon lagi menginformasikan bahwa beruang tersebut terlihat kembali di perkebunan karet milik penduduk, sehingga membuat warga setempat kembali resah. Akhirnya dibentuk tim dadakan termasuk saya di dalamnya dan rekan-rekan seperti:
- Drh Idham Fahmi
- Putra Ario (Rio)
- Syafriadi (Adit)
- Don Akbar (Don)
- Zainal
- Ari Mulyanto (Ari)
- Windi
- Ike Pramestika
- Dian Adhia Novita
- Dewi Indrawati
Tim pembius Kandi, yaitu Rio, Adit, dan Don yang membawa perlengkapannya masing-masing merangsek ke arah sasaran. Rio yang mendapat kesempatan pertama untuk meniupkan sumpitnya. Beberapa detik kemudian jarum sumpit berisikan obat bius menancap di tubuh si Beruang. Keadaan semakin tegang manakala beruang merasa kesakitan dan berbalik arah untuk mengejar Rio. Dengan marah beruang mengayunkan cakarnya, sreeet.. tak pelak punggung tangan Rio sempat tersambar cakar beruang dan mengucurkan darah segar. Melihat keadaan sedikit tak terkendali, posisi Rio segera diambil alih oleh Adit. Sayang, beruang yang panik segera menghilang di balik rimbunnya semak belukar.
Setelah sekian lama menunggu, kedengaran lagi teriakan salah satu anggota tim menginformasikan keberadaan si Beruang. Tim segera mengambil posisi dan berusaha mengejar. Beruntung, beruang mengambil arah yang terang dan mendaki perbukitan di sekitar rumah warga yang memungkinkan anggota tim melihat dengan jelas sosok beruang. Tim menunggu di bawah perbukitan, merasa terdesak karena tak menemukan jalan lari, beruang berbalik arah menuju Tim "dadakan" ini.
Don yang dari tadi sudah siap menunggu munculnya si beruang, tak urung merasa panik dan kalang kabut saat beruang menuju ke arahnya. Walaupun demikian, dia sempat melancarkan serangan yang tepat mengenai sasaran. Beruang lari, menghilang di antara semak belukar yang tinggi. Terpaksa kami harus menunggu lagi untuk waktu yang cukup lama karena yang ditunggu tak juga menampakkan batang hidungnya. Rasanya kalau hanya ditunggu, tak pasti kapan si beruang akan muncul, sehingga akhirnya saya minta bantuan masyarakat setempat. Kami sepakat untuk menyisir hutan bersama-sama dengan memperhitungkan keadaaan beruang yang tengah dalam posisi sudah terbius. Benar saja, tidak butuh waktu lama, sang beruang ditemukan terkapar tak berdaya di semak belukar. Kami segera memasukkan ke kandang transport yang telah disediakan sebelumnya.
Dalam perjalanan pulang ke Taman Satwa Kandi membawa sang beruang, kami dikawal langsung Bapak Hariyanto dengan memakai Voorijder, bahkan mobil patroli polisi tersebut menghidupkan sirinenya sehingga menarik perhatian masyarakat sepanjang jalan yang kami lalui. Tak ketinggalan atensi yang diberikan Kepala Kecamatan Talawi "Bapak Deswanda" bersama Danramil Sawahlunto " Bapak Gurnadi" yang ikut serta dengan mengendarai mobil tepat di belakang mobil yang kami tumpangi.
Satu beruang telah didapat, hari berikutnya kami berencana memburu beruang yang lain. Karena kabarnya ada 2 beruang yang keluar dari hutan dan berkeliaran ke pemukiman....Sabar ya pembaca, pasti akan saya ceritakan juga perburuan episode ke-2. Ok?
Aksi yang berani dan good job teman2....... Menjadi pengalaman dan pelajaran hebat tentunya dalam menangani dan menghadapi aksi hewan liar dan buas....
ReplyDelete