Sosiologi Pariwisata, Faktor Pendorong Perjalanan Wisata

Sosiologi Pariwisata, I Gd Pitana
Keputusan seseorang untuk melakukan perjalanan wisata dipengaruhi oleh kuatnya faktor-faktor pendorong dan faktor-faktor penarik. Faktor pendorong dan penarik ini sesungguhnya merupakan faktor internal dan eksternal yang memotivasi wisatawan untuk mengambil keputusan untuk melakukan perjalanan.

Dengan adanya faktor pendorong, maka seseorang ingin melakukan perjalanan wisata, tetapi belum jelas daerah mana yang akan dituju. Berbagai faktor penarik yang dimiliki oleh Daerah Tujuan Wisata akan menyebabkan orang tersebut akan memilih Daerah Tujuan Wisata tertentu untuk memenuhi need and wantsnya. Ryan (1991), dari kajian literaturnya menemukan berbagai faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan perjalanan wisata seperti di bawah ini:

  1. Escape. Ingin melepaskan diri dari lingkungan yang dirasakan menjemukan, atau kejenuhan dari pekerjaan sehari-hari. 
  2. Relaxation. Keinginan untuk penyegaran, yang juga berhubungna dengan motivasi untuk escape di atas. 
  3. Play. Ingin menikmati kegembiraan, melalui berbagai permainan, yang merupakan pemunculan kembali dari sifat kekanak-kanakan. dan melepaskan diri sejenak dari berbagai urusan yang serius. 
  4. Strengthening family bonds. Ingin mempererat hubungan kekerabatan. khususnya dalam konteks VFR (Visiting Friends and Relations). Keakraban hubungan kekerabatan ini juga terjadi di antara anggota keluarga yang melakukan perjalanan bersama-sama, karena kebersamaan sangat sulit diperoleh dalam suasana kerja sehari-hari di negara industri. 
  5. Prestige. Untuk menunjukkan gengsi, dengan mengunjungi destinasi yang juga merupakan dorongan untuk meningkatkan status atau derajat sosial.
  6. Social interaction. Untuk dapat melakukan interaksi sosial dengan teman sejawat, atau dengan masyarakat lokal yang dikunjungi. 
  7. Romance. Keinginan untuk bertemu dengan orang-orang yang bisa memberikan suasana romantis, atau untuk memenuhi kebutuhan seksual, khususnya dalam pariwisata seks. 
  8. Educational Opportunity, Keinginan untuk melihat sesuatu yang baru, mempelajari orang lain dan/atau daerah lain, atau mengetahui kebudayaan etnis lain. Ini merupakan pendorong yang dominan di dalam pariwisata. 
  9. Self-Fulfilment. Keinginan untuk menemukan diri sendiri (self-discovery), karena diri sendiri biasanya bisa ditemukan pada saat kita menemukan daerah orang yang baru. 
  10. Wish Fulfilment. Keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang lama di cita-citakan, sampai mengorbankan diri dengan cara berhemat, agar bisa melakukan perjalanan. Hal ini juga sangat jelas dalam perjalanan wisata religius, sebagai bagian dari keinginan atau dorongan yang kuat dari dalam diri. 
Artikel Terkait:
Sosiologi Pariwisata, Tipologi Wisatawan
Sosiologi Pariwisata, Ciri-ciri Pariwisata
Sosiologi Pariwisata, Interaksi Wisatawan dengan Masyarakat Lokal

1 Response to "Sosiologi Pariwisata, Faktor Pendorong Perjalanan Wisata"

MAAF KOMENTAR SPAM KAMI HAPUS