Sosiologi Pariwisata, Ciri-Ciri Pariwisata

Sosiologi Pariwisata,I Gd Pitana.Secara sosiologis, John Urry (1990) menyebutkan bahwa pariwisata mempunyai ciri-ciri seperti dibawah ini:
  1. Pariwisata adalah aktifitas bersantai atau aktivitas waktu luang. Perjalanan wisata bukanlah suatu 'kewajiban' dan umumnya dilakukan pada saat seseorang bebas dari pekerjaan yang wajib dilakukan, yaitu pada saat mereka cuti atau libur. Dalam perkembangan selanjutnya berwisata dapat diidentikkan dengan 'berlibur di daerah lain' melakukan perjalanan wisata, dewasa ini merupakan salah satu ciri dari masyarakat modern. 
  2. Hubungan-hubungan pariwisata terjadi karena adanya pergerakan manusia. Pergerakan ini dengan dimensi ruang dan waktu. Gerakan dan kunjungan yang bersifat sementara mempunyai sifat yang berbeda dengan perpindahan penduduk secara permanen.
  3. Dilihat dari sisi wisatawan, pariwisata adalah aktivitas yang dilakukan pada tempat dan waktu yang 'tidak normal'. Tetapi 'ketidaknormalan' ini hanya bersifat sementara, dan pelaku mempunyai keinginan yang pasti untuk kembali ke situasi 'normal' atau ke habitat asalnya. Dengan kata lain, inversi yang terjadi mempunyai sifat sementara.
  4. Tempat dan attraksi yang dinikmati oleh wisatawan adalah tempat dan/atau peristiwa yang tidak langsung berhubungan dengan pekerjaan atau penghidupan wisatawan. Tidak juga ada maksud dari wisatawan untuk mendapatkan pekerjaan/penghasilan di tempat yang dikunjunginya. 
  5. Cukup banyak proporsi dari penduduk masyarakat modern terlibat dalam kegiatan pariwisata, sehingga pariwisata telah menjadi wahana sosialisasi baru. Hal ini terutama terkait dengan pergerakan wisatawan secara masal.
  6. Destinasi wisata yang dikunjungi acapkali dipilih berdasarkan khayalan atau fantasi, atau karena citra (image) destinasi yang bersangkutan. Fantasi dan citra ini terbentuk dan terpelihara bukan saja melalui aktivitas kepariwisataan (promosi), melainkan yang tidak kalah pentingnya adalah melalui kegiatan non-pariwisata, seperti karya akademis, pertemuan akademis (seminar, lokakarya), dan media massa.
  7. Perjalanan wisata adalah sesuatu yang bersifat 'tidak biasa' (out of the ordinary). Pengalaman yang diharapkan adalah pengalaman yang lain dari biasanya, atau sesuatu yang baru. Kualitas perjalanan wisata salah satunya ditentukan oleh kuantitas dan kualitas dari pengalaman baru ini.
  8. Peranan simbol dan penanda (signs) sangat besar di dalam keberhasilan sebuah destinasi wisata. Simbol dan penanda ini sangat terkait dengan citra, seperti misalnya, The exotic Bali, The romantic Paris, dan The Virgin Pacific.
  9. Setiap destinasi wisata selalu mengalami pembaharuan dan penambahan produk-produk baru, yang umumnya dilakukan oleh para profesional (kalangan usaha pariwisata). Pengembangan produk baru ini mempunyai implikasi yang sangat luas terhadap kebudayaan, karena munculnya pro-kontra terhadap berbagai modifikasi kebudayaan dalam pengembangan produk-produk baru tersebut umumnya dilakukan oleh para profesional (khususnya kalangan swasta) dalam pariwisata.

Artikel Terkait:
Sosiologi Pariwisata, Tipologi Wisatawan
Faktor Pendorong Perjalanan Wisata
Interaksi Wisatawan dengan Masyarakat Lokal

0 Response to "Sosiologi Pariwisata, Ciri-Ciri Pariwisata"

Post a Comment

MAAF KOMENTAR SPAM KAMI HAPUS