Nasib Sampah Setelah Road Race

PANITIA PENYELENGGARA KURANG PEDULI SAPTA PESONA?

Seminggu belakangan jika melewati sirkuit permanen road race kawasan Wisata Kandi terdapat pemandangan yang kurang enak, yaitu terlihat sampah yang berserakan di sekitar sirkuit. Sampah-sampah ini ada sejak usai diadakan Kejuaraan Nasional Motorprix/Road Race pada Ahad lalu. Sudah jamak terjadi pada setiap diadakan suatu acara yang melibatkan orang secara massal pastilah akan menimbulkan dampak seperti adanya sampah yang menggunung. Begitu juga seusai Kejurnas, hingga hari ini sampah masih "mendekorasi" sekitar sirkuit permanen road race. Sampah-sampah ini mulai menimbulkan bau busuk selain mengundang ribuan lalat dan ulat.

Sangat berbeda jika dibandingkan dengan yang terjadi saat usai diadakan lomba kejuaraan Sawahlunto Open race. Dua hari setelah acara, sampah-sampah sudah diangkat dari lokasi sirkuit.

Salah satu unsur dalam Sapta Pesona Pariwisata adalah bersih. Sehingga menjaga kebersihan merupakan kewajiban bagi pelaku pariwisata dalam lingkungan obyek wisata. Masalah sampah sangat mengganggu kawasan karena sirkuit road race digunakan sebagai tempat untuk permainan bermotor setiap harinya.

Tidak dipungkiri bahwa Panitia Penyelenggara telah sukses mengadakan dua event besar kejuaraan road race. Sehingga mengundang ribuan orang datang ke Kota Sawahlunto, secara otomatis memberikan dampak positif pada pariwisata secara langsung maupun tidak langsung. Akan tetapi masalah sampah tetap harus diperhatikan. Terlebih belum lama ini telah diumumkan oleh dinas terkait bahwa dalam rangka menyambut Adipura agar membersihkan SAMPAH-SAMPAH YANG BERSERAKAN...

Visi dan misi menjadikan Sawahlunto sebagi kota pariwisata tidak akan terwujud jika pada setiap lini tidak tumbuh kesadaran akan hal-hal seperti ini. Untuk kelangsungan dan kepentingan bersama alangkah baiknya jika panitia penyelenggara secepatnya memperhatikan dan secepatnya menindak lanjuti nasib sampah ini.

Tweet