Snorkeling biasa disebut selam permukaan atau selam dangkal (skin diving) adalah kegiatan berenang atau menyelam dengan mengenakan peralatan berupa masker selam dan snorkel. Selain itu, penyelam sering mengenakan alat bantu gerak berupa sirip kaki katak untuk menambah daya dorong pada kaki. Untuk kegiatan Snorkeling ini harus bisa menguasai pernafasan dengan mulut ....Sumber Wikipedia
Gara-gara diajak teman naik Bounty Cruise ke Pulau Nusa Lembongan, kemudian mencoba asyiknya snorkeling belakangan saya jadi kecanduan dengan aktivitas menyelam di pinggir pantai itu. Meskipun tidak se-seru melakukan diving (kata orang sih, soalnya belum pernah juga nyobain diving), namun snorkeling lumayan juga buat refreshing. Kebetulan belakang tempat kost saya waktu itu adalah pantai Sanur. Sering setiap libur kerja, sorenya saya pergi ke pantai yang hanya sekitar 100 meter dari tempat kost.
Pantai yang terletak di jalan Matahari Terbit ini, memang tidak seindah pantai di Nusa Lembongan yang masih mempunyai terumbu karang alami. Akan tetapi untuk biota laut di sini dijamin lumayan bagus. Saya juga sering menjumpai udang lobster yang ukurannya sedang. Bahkan teman kost saya yang sudah terbiasa, bisa memanfaatkan snorkeling sembari mencari uang. Loh kok bisa? Dengan kelincahannya berenang dia mampu menangkap lobster-lobster hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kumpulan lobster segar tersebut kemudian dijualnya ke restoran-restoran yang tersebar tidak jauh dari pantai.
Ada pengalaman snorkeling lain yang kadang membuat saya tersenyum jika teringat. Sewaktu menyelam saya sempat menemukan sesuatu yang menarik perhatian di sela-sela terumbu karang. Benda itu bikin mata saya melotot dan membuat...serr....darah terkesiap beberapa detik karenanya. Dalam hati saya bersorak kegirangan. Oi..Sebuah guci, ya guci cantik yang terbuat dari porselen mengkilap.
"Tentunya berisi sesuatu yang berharga" begitu pikir saya. Bentuknya sangat bagus dengan motif timbul bergambar naga pada permukaannya. Dengan rasa sangat penasaran saya mulai membuka tutup guci pelan-pelan. Tapi saya belum menemukan harta karun yang saya cari karena ternyata isinya terbungkus dengan plastik. Dengan sigap saya ambil bungkusan rapi tersebut dan segera membukanya. Dan...
Wewh
....saya melihat isi yang meluncur dari dalam plastik dan berenang bebas dalam air...Bukan emas atau harta karun lain seperti yang saya duga sebelumnya. Isi guci yang tengah mengapung-apung di air itu ternyata adalah ari-ari bayi! Duh!
Pantai yang terletak di jalan Matahari Terbit ini, memang tidak seindah pantai di Nusa Lembongan yang masih mempunyai terumbu karang alami. Akan tetapi untuk biota laut di sini dijamin lumayan bagus. Saya juga sering menjumpai udang lobster yang ukurannya sedang. Bahkan teman kost saya yang sudah terbiasa, bisa memanfaatkan snorkeling sembari mencari uang. Loh kok bisa? Dengan kelincahannya berenang dia mampu menangkap lobster-lobster hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kumpulan lobster segar tersebut kemudian dijualnya ke restoran-restoran yang tersebar tidak jauh dari pantai.
Ada pengalaman snorkeling lain yang kadang membuat saya tersenyum jika teringat. Sewaktu menyelam saya sempat menemukan sesuatu yang menarik perhatian di sela-sela terumbu karang. Benda itu bikin mata saya melotot dan membuat...serr....darah terkesiap beberapa detik karenanya. Dalam hati saya bersorak kegirangan. Oi..Sebuah guci, ya guci cantik yang terbuat dari porselen mengkilap.
"Tentunya berisi sesuatu yang berharga" begitu pikir saya. Bentuknya sangat bagus dengan motif timbul bergambar naga pada permukaannya. Dengan rasa sangat penasaran saya mulai membuka tutup guci pelan-pelan. Tapi saya belum menemukan harta karun yang saya cari karena ternyata isinya terbungkus dengan plastik. Dengan sigap saya ambil bungkusan rapi tersebut dan segera membukanya. Dan...
Wewh
....saya melihat isi yang meluncur dari dalam plastik dan berenang bebas dalam air...Bukan emas atau harta karun lain seperti yang saya duga sebelumnya. Isi guci yang tengah mengapung-apung di air itu ternyata adalah ari-ari bayi! Duh!
Ampun....kasihan banget ternyata ari2 bayi...wkwkwk
ReplyDeleteBtw, seneng ke sanur nih? diriku juga lho..tapi diriku gk bisa berenang :((
@Jovie: Iya Sanur sudah semacam tempat yang istimewa bagi saya dan istri sewaktu kami sering snorkeling berdua di sana.
ReplyDeleteBtw terima kasih atas kunjungannya
untuk di sumatera barat sendiri ada nggak object wisata snorklingnya mas, jika ada didaerah mana saja titiknya
ReplyDelete