Museum Kereta Api

museum kereta api di sawahluntoPada tahun 1878 pemerintahan Hindia Belanda telah memutuskan memilih pembangunan jalur kereta sebagai alternatif terbaik untuk membawa batu bara ke luar dari Sawahlunto. Hal itu disebabkan karena pemerintah melihat keuntungan yang besar dari dari penambarangan batu bara karena permintaan pasar yang tinggi dan kualitas batu baranya yang bagus.

Jalur kereta api yang akan dibangun itu terdiri dari dua alternatif, pertama melalui Subang Pass ( sekarang lebih dikenal dengan Sitinjau Laut ) terus ke Solok, Silungkang, Muaro Kalaban dan Sawahlunto. Kedua melalui Anai Pass ( Lembah Anai ), terus ke Padang Panjang, Danau Singkarak, Solok, Silungkang, Muaro Kalaban, dan Sawahlunto. Dari kedua alternatif itu, maka yang paling sedikit menelan biaya adalah yang melalui Anai Pass, meskipun jaraknya lebih jauh dari pada melalui Subang Pass.

Pembangunan jalur kereta api dari Padang - Sawahlunto di mulai pada tanggal 6 Juli 1887 dan selesai di bangun pada tanggal 1 Februari 1894.

Namun sejak menurunnya produksi batu bara sejak awal tahun 2000-an. Aktifitas pengangkutan batu bara dari Sawahlunto ke Padang dengan jalur kereta api terhenti total.

Mengingat kereta api dan tambang batu bara memiliki keterkaitan sejarah, maka pada tahun 2005 pemerintah Kota Sawahlunto bekerja sama dengan PT. Kereta Api Regional Divisi Sumatera Barat menjadikan Stasiun Kereta Api Sawahlunto sebagai Museum Kereta Api. Museum Kereta Api Sawahlunto merupakan Museum Kereta Api kedua di Indonesia setelah Museum Kereta Api Ambarawa di Jawa Tengah. Pada tanggal 17 Desember 2005 Museum Kereta Api Sawahlunto diresmikan oleh
Wakil Presiden Republik Indonesia saat itu, Bapak M. Yusuf Kalla.

Museum Kereta Api / Stasiun Kereta Api
Namun sejak di bawanya Mak Itam ( Loko Uap seri E 1060 buatan Jerman tahun 1965)dari Ambarawa, Museum Kereta Api ini juga berfungsi sebagai Stasiun Kereta Api, sebab Loko Uap ini kembali resmi beroperasi di Sawahlunto sejak tanggal 21 Februari 2009. Ditambah lagi adanya jadwal kereta api Diesel yang beroperasi secara reguler membawa penumpang setiap hari minggu dari Padang Panjang - Solok ke Sawahlunto, maka setiap penumpang sesampainya di Stasiun Kereta api Sawahlunto bisa melihat-lihat koleksi Museum Kereta Api Sawahlunto.

0 Response to "Museum Kereta Api"

Post a Comment

MAAF KOMENTAR SPAM KAMI HAPUS