Voucher dalam Industri Pariwisata

Di era digital seperti sekarang, kata voucher biasa disebutkan pada: misal voucher belanja, voucher pulsa elektronik, voucher game online, ataupun voucher makan. Begitu, voucher dalam industri pariwisata memiliki arti lebih kompleks. Voucher dalam industri pariwisata merupakan tanda bukti berharga yang digunakan oleh konsumen untuk mengklaim jasa yang telah dipesannya kepada perusahaan penyedia jasa sesuai yang tertera di dalam voucher tersebut. Perusahaan bersangkutan akan menagih pembayaran kepada pihak yang menerbitkan voucher/issued voucher.
Voucher harus diterbitkan dengan seksama dan teliti, karena kesalahan dalam menerbitkan suatu voucher bisa berdampak kerugian bagi perusahaan yang menerbitkan voucher. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menerbitkan suatu voucher:
  1. Nama konsumen penerima voucher
  2. Nomer voucher
  3. Tanggal voucher diterbitkan
  4. Jenis jasa/produk yang dibeli oleh konsumen
  5. Tanggal pengambilan jasa/produk yang telah dibeli oleh konsumen
  6. Nama yang menerbitkan voucher beserta tanda tangan serta stempel perusahaan. 
Setelah voucher diterbitkan ada semacam siklus peredaran voucher seperti:
  1. Voucher diterbitkan oleh perusahaan untuk konsumen yang membeli produk/jasa
  2. Konsumen menerima voucher atas produk yang mereka beli
  3. Konsumen membawa voucher ke tempat layanan  produk atau jasa yang mereka beli dan menyerahkan voucher untuk mengklaim jasa sesuai yang tertera dalam voucher
  4. Penyedia layanan atas produk tersebut memberikan layanan yang tertera dalam voucher.
  5. Penyedia layanan mengirimkan voucher tersebut ketempat dimana voucher diterbitkan sebagai bukti tagihan atas layanan yang telah mereka lakukan
  6. Perusahaan tempat voucher diterbitkan mengambil voucher tersebut dan langsung membayar atas produk atau jasa yang telah dilakukan oleh penyedia layanan dalam hal ini voucher bisa dikatakan sebagai hutang perusahaan kepada penyedia layanan atau jasa.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa fungsi voucher dalam pariwisata sebagai berikut:
  • Sebagai dokumen atas produk yang dibeli oleh wisatawan kepada penerbit voucher (travel agent) dan pihak travel agent harus memastikan wisatawan mendapatkan pelayanan sesuai yang mereka beli
  • Sebagai dokumen yang mempunyai fungsi semacam surat tagihan kepada penerbit voucher atas layanan yang tertera dalam voucher.
Voucher biasanya dibuat dalam beberapa rangkap yang terdiri dari:
  • 1 rangkap diperuntukkan untuk wisatawan sebagai layanan yang mereka beli.
  • 1 rangkap untuk penyedia layanan jasa atau penyedia produk perjalanan
  • 1 rangkap diserahkan kepada bagian operasional perusahaan untuk menyediakan atau memastikan bahwa konsumen mendapatkan layanan yang tertera dalam voucher. 
  • 1 rangkap untuk bagian accounting penerbit voucher untuk dicocokkan apabila ada tagihan pembayaran dari pihak penyedia layanan jasa atau penyedia produk 
Perlu kita ketahui bahwa pihak perusahaan penerbit voucher/travel agent tidak selalu bisa menerbitkan voucher kepada setiap penyedia jasa layanan, karena sebelumnya harus ada semacam kesepakatan antara travel agent tersebut dengan pihak penyedia produk perjalana wisata.
Sebagai contoh:
Kesepatan antara travel agent A dengan hotel B
Hotel B memberikan harga kontrak kepada travel agent A sebagai Berikut:
Standard Room : USD 50/room/night include breakfast
Superior Room : USD 100/room/night include breafast
Deluxe Room : USD 150/room/night include breakfast
Dalam kesepakatan ini hotel B memberikan kredit kepada travel agent A bahwa pembayaran dilakukan 1 bulan setelah penggunaan produk atau jasa

Jika seorang konsumen (wisatawan) membeli layanan kamar pada superior room di hotel B selama 2 malam melalui travel agent A. Maka travel agent A akan langsung melakukan reservasi/pemesanan untuk booking kamar ke hotel B sesuai dengan permintaan konsumen. Jika permintaan telah dipastikan confirm. Barulah travel agent A mengissued/menerbitkan voucher untuk konsumen dengan menyebutkan layanan produk yang diinginkan konsumen yakni: 1 Superior include brekfast sesuai yang diinginkan wisatawan. Pada bulan berikutnya akan ada tagihan ke travel agent A dari hotel B sebesar USD 200,- (2 malam superior room), dan pihak accounting dari travel agent A akan mencocokkan jumlah tagihan sesuai dengan copy voucher dan nilai kontrak kerjasama mereka.

0 Response to "Voucher dalam Industri Pariwisata"

Post a Comment

MAAF KOMENTAR SPAM KAMI HAPUS