Kupu-kupu adalah insekta yang memiliki bentuk lebih menarik dibandingkan serangga lain. Tidak hanya itu, secara fisik kupu-kupu mempunyai warna dan bentuk sayap beragam. Sayangnya, siklus hidup kupu-kupu pendek, hanya sekitar 3 bulan. Padahal banyak jenis kupu-kupu mempunyai sayap unik atau tekstur warnanya indah. Jika tidak diawetkan kupu-kupu mati hanya akan lapuk oleh tanah. Selain untuk tujuan penelitian, kupu-kupu yang telah mati sering diawetkan kemudian dibingkai dan dikoleksi menjadi barang seni bernilai tinggi. Pada Agustus 2012,
museum kupu-kupu di taman satwa kandi sudah mulai dibuka untuk melengkapi
taman kupu-kupu yang sudah beroperasi sejak beberapa bulan lalu.
Beberapa kotak kayu berbingkai kaca dengan ukuran 41cm x 51 cm dipajang pada rak-rak besar. Berbagai jenis kupu-kupu awetan dari penjuru tanah air menghiasi pigura-pigura kayu tersebut, seperti
Ornothoptera Croesus Wallace, jenis yang endemik di daerah Maluku Utara;
Ornithoptera Priamus Linnaeus yang banyak ditemukan di pulau Seram dan Papua; atau jenis
Troides helena yang habitatnya berada di beberapa pulau seperti Sumatera, Jawa., Kalimantan, Nusa Tenggara Barat dan Pulau Sulawesi. Terdapat juga jenis kupu-kupu dari daerah
Harau, Payakumbuh, Sumatera Barat, seperti
Trogonoptera Brokiana. Kupu-kupu ini juga dapat dijumpai di Pulau Kalimantan dan di Negara Malaysia.
Selain meletakkan pigura berisi
offset kupu-kupu di rak-rak kayu, sebuah almari besar juga digunakan untuk meletakkan berbagai jenis kupu-kupu yang tidak saja dari Indonesia tapi juga berasal dari beberapa negara di Amerika Latin, Australia atau Malaysia. Jenis dan asal kupu-kupu dalam almari yang bertemakan "
Butterflies of The Worlds" tersebut, seperti:
Morpho Derdamis (Bolivia),
Morpho Achiles (Argentina), dan
Morpho Rhetenos (Brazil), dll.
Kupu-kupu yang didatangkan dari negara-negara Amerika Latin tidak seperti bentuk kupu-kupu di Indonesia, terkesan seperti mainan, seolah terbuat dari kertas pita warna-warni. Uniknya, ada jenis kupu yang warna sayapnya terlihat bagai kertas yang dicetak dengan
optical variable ink (tinta berubah warna). Sebab jika dilihat dari salah satu sudut, sayap kupu-kupu yang dimaksud terlihat berwarna biru, dan berubah menjadi coklat jika dilihat dari sisi lain. Ada juga kupu-kupu yang mempunyai ukuran cukup besar, bahkan bisa dibilang berukuran jumbo karena besarnya melebihi ukuran rata-rata. Hanya dengan tiket seharga Rp. 5.000, kita sudah bisa melihat-lihat pemandangan indah kupu-kupu
offset di museum, dimana tiket tersebut sudah termasuk tiket masuk ke taman kupu-kupu.
0 Response to "Museum Kupu-kupu di Taman Satwa Kandi"
Post a Comment
MAAF KOMENTAR SPAM KAMI HAPUS