Salah satu peninggalan bersejarah yang sangat penting untuk menunjukkan sebuah peristiwa di waktu lampau adalah prasasti. Barisan huruf-huruf kuno yang terukir pada batu prasasti terkadang dapat menunjukkan masa ketika prasasti tersebut ditulis. Prasasti Adityawarman adalah salah satu peninggalan bersejarah yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau. Cagar budaya tersebut terletak di pinggir jalan lintas Batusangkar-Sumatera Barat; yang tidak begitu jauh dari Istana Pagaruyung. Masyarakat Minangkabau lebih mengenal prasasti Adityawarman dengan Batu Basurek. Huruf yang dipahat pada batu prasasti adalah huruf Jawa kuno. Sedangkan bahasa yang dipakai adalah Sangsekerta bercampur dengan sedikit bahasa Melayu kuno. Isi Prasasti tersebut berupa puji-pujian terhadap Adityawarman sebagai penganut Budha Bairawa. Adityawarman adalah salah satu raja pada Kerajaan Pagaruyung, Minangkabau (Sumatera Barat). Disebutkan pada tahun 1347 Adityawarman memproklamirkan diri menjadi raja Malayapura (baca: Minangkabau) yang dirujuk menjadi kerajaan Melayu yang berada di Dharmasraya. Adityawarman sendiri merupakan anak dari Dara Jingga yang merupakan putri dari kerajaan Dharmasraya. Ia sebelumnya bersama-sama Mahapatih Gajah Mada berperang menaklukkan Bali dan Palembang. Pada masa pemerintahannya, kemungkinan Adityawarman memindahkan pusat pemerintahannya ke daerah pedalaman Minangkabau.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Wah ada prasasti seperti itu ya di sumatera barat. tetapi kok tidak ada di buku sejarah ya. Bagus sekali artikelnya. Salam kenal gan.
ReplyDelete